JENGGALA.ID – Presiden Joko Widodo mengakui bahwa bentrokan di Batam terkait dengan Proyek Strategis Nasional (PSN) di kawasan Pulau Rempang disebabkan oleh komunikasi yang kurang baik. Ia berharap agar terdapat diskusi sebelum terjadi pengalihan lahan, dan telah memerintahkan anak buahnya untuk mendekati warga dan memberikan solusi.
Jokowi menyatakan, “Ya, ini adalah akibat dari komunikasi yang kurang baik. Jika warga diajak untuk berbicara dan diberikan solusi, sebenarnya sudah ada kesepakatan yang dapat dicapai.” Hal ini ia sampaikan di Pasar Kranggot, Cilegon, pada hari Selasa, 12 September.
Menurutnya, sebenarnya telah ada kesepakatan untuk memberikan ganti rugi kepada warga, berupa lahan seluas 500 meter persegi dengan bangunan tipe 45. Namun, kebijakan tersebut tidak disampaikan dengan baik kepada masyarakat. Oleh karena itu, Jokowi mengutus Menteri Investasi Bahlil Lahadalia untuk menyelesaikan masalah ini.