Pengumuman tersebut menyoroti kontribusi Shinawatra terhadap negara di masa lalu selama masa jabatannya sebagai perdana menteri.
Pernyataan tersebut menyebut bahwa dia adalah seorang yang setia kepada institusi monarki dan tunduk pada proses peradilan selama pengadilannya. Pernyataan tersebut juga mencatat bahwa Thaksin menghadapi banyak masalah kesehatan.
“Yang Mulia Raja telah memberikan amnesti dan mengurangi hukuman Thaksin Shinawatra, narapidana, menjadi satu tahun penjara, dengan harapan bahwa dia akan menggunakan keahlian dan pengalamannya untuk lebih lanjut membangun negara,” tambah pernyataan Kerajaan Thailand.
Baca juga : Budaya Transgender di Thailand
Kepulangan Thaksin pada Selasa (29/8/2023) bersamaan dengan kembalinya partai Pheu Thai ke pemerintahan dalam aliansi dengan partai-partai pro-militer, menyebabkan banyak orang berspekulasi bahwa ada kesepakatan untuk mengurangi masa tahanan mantan PM ini.