Jenggala.id – Penolakan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan membuka big data yang dia klaim bahwa ratusan juta rakyat Indonesia menginginkan pemilu ditunda, mengecewakan sejumlah kalangan. BEM UI menilai Luhut cuma berani bermain argumentasi saja, tetapi tetap menolak membuka memang tidak punya data tersebut.
“Pak Luhut hanya berani menyampaikan argumen penundaan pemilu dengan mengatakan memiliki big data 110 juta, tetapi tidak membukanya,” ujar Ketua BEM UI Bayu Satria Utomo, Rabu (13/4).
Bayu mengatakan, pihaknya kini meragukan big data yang dimiliki Luhut itu. Dia menduga big data Luhut tidak pernah ada. “Saya juga ragu kalau big data itu ada, bisa jadi tidak ada,” tuturnya.
Untuk itu, Bayu menganggap Luhut tidak pantas menghadiri forum akademik di universitas lagi. Pada kesempatan kemarin, Luhut mengisi kuliah umum tentang penanganan COVID-19 hingga soal pemulihan perekonomian negara.