Dalam beberapa tahun terakhir, organisasi ini menjadi target utama dalam operasi anti-terorisme yang dilakukan oleh Polri dan BNPT.
Keputusan untuk membubarkan diri ini merupakan hasil dari pendekatan persuasif yang telah dijalankan oleh aparat keamanan, yang melibatkan pertemuan-pertemuan dengan para tokoh penting dalam organisasi tersebut.
Pembubaran ini dianggap sebagai langkah besar dalam upaya mengurangi potensi ancaman radikalisasi di tanah air.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolri Listyo Sigit menyampaikan bahwa proses pembubaran Jamaah Islamiyah ini adalah hasil kerja keras dari BNPT.
Densus 88, dan kolaborasi yang sangat solid dengan mantan anggota JI yang kini berkomitmen untuk kembali ke NKRI.
“Hari ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat, terutama kepada BNPT dan Densus 88 yang telah bekerja tanpa lelah dalam melaksanakan pertemuan-pertemuan yang sudah hampir 45 kali dilakukan,” ujar Kapolri.