<strong>JENGGALA.ID</strong> - Harga minyak turun sebesar US$1 per barel pada Senin (30/10) pagi. Penurunan ini disebabkan oleh kehati-hatian para investor menjelang pertemuan The Fed. Harga minyak mentah berjangka Brent turun sebesar 98 sen, atau sekitar 1.1 persen, menjadi US$89,50 per barel. Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate AS berada di angka US$84,54 per barel, mengalami penurunan sebesar US$1, atau sekitar 1.2 persen. Para analis mencatat bahwa pelemahan ini terjadi karena investor sedang memantau hasil pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve yang akan berlangsung pada Rabu (1/11) mendatang. Selain itu, ketidakpastian pasar terkait dengan rilis data ketenagakerjaan AS dan laporan kinerja pendapatan dari raksasa teknologi Apple Inc (AAPL.O) juga berdampak negatif terhadap harga minyak.<!--nextpage--> Namun, harga minyak juga dipengaruhi oleh sentimen konflik antara Israel dan Palestina di Gaza. Sentimen ini mengakibatkan kenaikan harga minyak Brent dan WTI sebesar 3 persen pada Jumat (27/10) lalu. Menurut analis dari CMC Markets, Tina Teng, "Perang antara Hamas dan Israel mengalami eskalasi, dan kemungkinan invasi darat sudah banyak yang memperkirakan." Dia juga menambahkan, "Hasil dari pertempuran akhir pekan ini menunjukkan bahwa belum ada tanda-tanda perluasan konflik ke skala yang lebih besar, namun hal ini juga dapat memengaruhi fluktuasi harga minyak." Harga minyak minggu lalu mengalami penurunan mingguan pertamanya dalam tiga minggu terakhir. Kondisi di Timur Tengah membuat investor tetap berhati-hati dan menciptakan fluktuasi dalam harga minyak.<!--nextpage-->