Varian Covid Terbaru "Pirola" Muncul dengan Lebih dari 30 Mutasi

Jenggala.id - Dunia kini dihadapkan dengan kabar tentang munculnya varian terbaru dari virus Corona. Varian yang dinamakan Covid BA.2.86 atau lebih dikenal dengan Pirola, telah muncul di beberapa negara, termasuk Amerika Serikat dan Selandia Baru. Apa yang membuat varian ini begitu menonjol adalah lebih dari 30 mutasi pada protein lonjakannya, dibandingkan dengan varian Omicron yang saat ini mendominasi di AS, yaitu XBB.1.5? "Jumlah mutasi yang begitu tinggi merupakan hal yang penting," ujar Scott Roberts, seorang spesialis penyakit menular dari Yale Medicine. Baca juga : Kenaikan Kasus Covid Bukan Karena Lebaran Mutasi pada protein lonjakan virus adalah yang paling dikhawatirkan karena dapat memengaruhi kemampuan virus untuk menyebar dan menghindari respons kekebalan tubuh. Meskipun varian Pirola memiliki sejumlah mutasi yang signifikan, gejala utamanya tampaknya mirip dengan gejala klasik yang ditemukan pada varian Covid lainnya. Ini termasuk pilek, sakit kepala, kelelahan, bersin, dan sakit tenggorokan. Namun, perlu dicatat bahwa dalam varian ini, tidak ada gejala demam dan batuk yang umumnya terkait dengan infeksi Covid-19. Baca juga : Waspada, Covid Kembali Meningkat Pasca Lebaran Menanggapi munculnya varian baru ini, direktur penyakit dalam di Max Healthcare, Rommel Tickoo, mengingatkan masyarakat bahwa apa pun variannya, langkah-langkah untuk tetap terlindungi tetap sama. Orang yang berusia lanjut, memiliki penyakit penyerta, atau memiliki faktor risiko lainnya, masih memiliki risiko tertinggi untuk mengalami penyakit parah akibat Covid-19. Tickoo juga menekankan pentingnya menjaga kebersihan tangan dan menggunakan masker di tempat-tempat ramai. Tindakan ini tidak hanya akan melindungi seseorang dari Covid-19, tetapi juga dapat membantu mencegah penyebaran infeksi saluran pernafasan lainnya, termasuk flu. Baca juga : The Last of Us, Dari Game Menjadi Series "Jika seseorang mengalami demam dan gejala pernafasan, sebaiknya hindari keluar rumah. Jika terpaksa, mereka harus memakai masker. Dan masyarakat yang berisiko lebih tinggi terkena penyakit parah juga harus memakai masker saat pergi ke tempat keramaian," ujar Tickoo. Dengan munculnya varian Pirola yang memiliki mutasi yang begitu banyak, ilmuwan dan peneliti di seluruh dunia sedang melakukan penelitian lebih lanjut untuk memahami dampak varian ini terhadap penyebaran dan kekebalan tubuh manusia. Namun, pesan pentingnya tetap sama: tetap berhati-hati, tetap melindungi diri, dan tetap mengikuti pedoman kesehatan yang telah diberikan oleh otoritas kesehatan global.

Varian Covid Terbaru “Pirola” Muncul dengan Lebih dari 30 Mutasi

Penampilan Memukau Cakra Khan dan Isyana Sarasvati di Istana Merdeka, Bawakan Lagu ‘Rumah Kita’

Paskibraka Luwu Utara, Tampil Gagah dan Sukses Laksanakan Tugas di HUT ke 80 RI

BeritaLainnya

Penampilan Memukau Cakra Khan dan Isyana Sarasvati di Istana Merdeka, Bawakan Lagu ‘Rumah Kita’

Paskibraka Luwu Utara, Tampil Gagah dan Sukses Laksanakan Tugas di HUT ke 80 RI

Bupati Luwu Utara Pimpin Upacara Defile Perayaan HUT Ke-80 RI

Kasat Lantas Polres Luwu Utara: Beri Semangat Calon Paskibraka 2025 adalah Generasi Tangguh

Meriahkan Bulan Kemerdekaan, KAI Logistik Hadirkan Promo“Kiriman Merdekaku”

KAI Logistik Ramaikan Serang Fair 2025 dengan Promo Diskon Menarik

Riset Ungkap Manfaat Tomat untuk Kulit Cerah dan Jantung Sehat

Operasi Pasar Murah Digelar: Harga Beras Rp57.500 per 5 Kg, Warga Bumi Pong Tiku Diimbau Manfaatkan Harga Terjangkau

Penyanyi Anggun Jadi Juri Terfavorit di Seluruh Dunia!

Berita Terkini

Recommended

KLHK Akan Berhentikan TPA Sampah Di Indonesia Pada 2030

Wajib Punya! Tas Olahraga Tahan Banting dan Serbaguna!

Polusi Salah Satu Faktor Risiko Meningkatnya Pneumonia, Begini Kata Pakar Kesehatan

Menko PMK Beberkan Masalah Anak dan Remaja Indonesia

Varian Covid Terbaru “Pirola” Muncul dengan Lebih dari 30 Mutasi

BeritaTerkait

BeritaLainnya

Recommended