“Korupsi kepala daerah yang terjadi berulangkali harus membuat parpol membenahi diri. Ini menunjukkan bahwa parpol gagal dalam melakukan fungsi rekrutmen politik dan kaderisasi anggota,” kata Egi dalam keterangan pers, Kamis (28/4).
Seperti diberitakan sebelumnya, Ade Yasin dan tiga anak buahnya ditangkap Tim KPK pada 27 April 2022. Mereka diduga menyuap 4 orang auditor BPK Perwakilan Jawa Barat sebesar Rp 1,9 miliar demi mendapatkan predikat WTP dalam laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun Anggaran 2021.
Ade Yasin terjun ke dunia politik pada 2008 dan ia menjadi kader PP, pimpinan Suharso Monoarfa. Ade mengikuti jejak kakaknya, politisi PPP dan eks Bupati Bogor, Rachmat Yasin yang terjerat kasus korupsi juga.