“Upaya tersebut selain berkontribusi dalam menurunkan emisi karbon, teknologi CCU/CCUS ini juga bermanfaat meningkatkan produksi Migas di lapangan hulu Pertamina,” ujar Nicke.
Sedangkan untuk pengembangan perdagangan karbon, Subholding Pertamina New & Renewable Energy (PNRE) menjalankan peran sebagai trader di internal Pertamina Group.
PNRE juga akan menjadi pemain kunci perdagangan karbon lantaran sudah mempunyai suplai yang telah tersertifikasi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Kemudian, perdagangan karbon juga dijalankan oleh Subholding Commercial & Trading (PT Pertamina Patra Niaga) dengan membuka peluang bisnis bersama perusahaan dalam negeri sebagai potential customers, baik di dalam negeri maupun internasional.