“Masyarakat kita ini masih jauh rasa kesadarannya itu, jadi hampir di semua TPS itu sampahnya bercampur saat ini. Ke depan harusnya di TPS hanya boleh terima sampah Anorganik dan residu,” ucap Ema.
Selain itu, Ema mengharapkan kepada masyarakat membiasakan diri untuk budaya loseda (lodong sesa dapur) agar seluruh TPS di Kota Bandung tidak membludak.
“Budayakan loseda, sehingga sampah organik selesai di rumah tangga. Di rumah ibadah juga harus sudah disiapkan pengolahan sampahnya,” katanya.
Hingga saat ini, pihaknya masih mendapat jatah kuota 2.470 ritase sampah ke Sarimukti. Jumlah itu harus dimanfaatkan semaksimal mungkin.
Oleh karena itu, Ema mengatakan, pihaknya akan menjaga ketat TPS-TPS di Kota Bandung agar masyarakat tidak membuang sampah langsung ke sana.