Baca juga : Budaya Transgender di Thailand
Aristoteles juga mengaitkan perempuan dengan sifat-sifat yang dianggap negatif, seperti emosi yang tidak terkendali, kelemahan, dan ketidakmampuan untuk berpikir secara rasional.
Selain itu, beberapa pemikir abad Pencerahan, seperti Jean-Jacques Rousseau, yang dianggap sebagai salah satu pendiri pemikiran politik modern, juga memiliki pandangan misoginis.
Rousseau menganggap perempuan sebagai objek yang lemah dan bergantung, yang seharusnya hanya berfokus pada peran sebagai ibu dan istri yang patuh.
Dia berpendapat bahwa perempuan seharusnya tidak berpartisipasi dalam urusan publik atau terlibat dalam politik karena dianggap tidak mampu berpikir secara rasional dan objektif.
Namun, penting untuk diingat bahwa pandangan misoginis ini dalam pemikiran filosofis tidaklah benar atau diterima secara luas.