Dari sisi non-operasional, meski Perseroan masih menanggung beban keuangan sebesar USD107,04 juta (Rp1,79 triliun) dan bagian rugi entitas asosiasi dan ventura bersama sebesar USD13,12 juta (Rp219,03 miliar), dampak positif dari restrukturisasi dan efisiensi berhasil menopang profitabilitas perusahaan.
Adapun total aset per 30 September 2025 tercatat sebesar USD2,82 miliar (Rp47,08 triliun) atau turun 2,56% dibandingkan posisi akhir 2024, seiring dengan pengelolaan keuangan yang lebih efisien.
Memasuki 2025, Krakatau Steel juga mulai mengoperasikan fasilitas Hot Strip Mill (HSM) sebagai bagian dari strategi pemulihan bisnis jangka panjang. Perseroan berkomitmen memperkuat kinerja di segmen baja maupun non-baja serta memastikan keberlangsungan produksi HSM agar berjalan optimal dan berkontribusi terhadap peningkatan kinerja secara berkelanjutan.












