Menurut Hasto, hal tersebut merupakan respons terhadap baliho Ganjar-Mahfud di NTB yang tidak menampilkan wajah Presiden Jokowi, melainkan wajah Presiden pertama RI, Soekarno, dan Megawati Soekarnoputri.
Baca juga : Ini Isi Percakapan Ganjar Pranowo dan Joko Widodo dalam Pesawat
“Kami tidak pernah memberikan instruksi seperti itu. Kami selalu memberikan instruksi yang membangun peradaban,” tambah Hasto.
Hasto juga mengungkapkan bahwa pimpinan PDI-P selalu memberikan instruksi yang positif, dan baliho Ganjar-Mahfud di NTB dapat dianggap sebagai bentuk ekspresi suara hati kader dan masyarakat setempat.
“Rakyat memiliki pandangan, rakyat dapat menyuarakan sikapnya terkait siapa yang berjuang untuk kepentingan bangsa dan negara, dan siapa yang berjuang untuk kepentingan yang lebih sempit,” kata Hasto.













