“Saya tidak takut terhadap siapa pun, dan siap berbicara tentang keadilan dan kemanusiaan dengan siapa pun. Saya telah menghadapi ancaman pembunuhan sebelumnya,” ucapnya.
Sementara itu, Amnesty Indonesia mengkritik Pengadilan Negeri Jakarta Timur karena memberikan perlakuan khusus kepada Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan dalam sidang lanjutan Haris-Fatia terkait dugaan pencemaran nama baik yang digelar pada Kamis (8/5).
Baca juga : Anies Baswedan Kritik Jokowi, Luhut Balas dengan Tegas
Wirya Adiwena, Deputi Direktur Amnesty International Indonesia, menilai bahwa Pengadilan Negeri Jakarta Timur tidak memperhatikan prinsip-prinsip peradilan yang adil atau fair trial.
“Sidang hari ini menunjukkan bahwa pengadilan memberikan perlakuan khusus terhadap pejabat tinggi,” ujar Wirya dalam keterangan tertulisnya, pada Kamis (8/6).