“Itu masalahnya, mereka harus menempuh perjalanan dua jam menuju gunung, delapan distrik mereka, bukan empat. Tidak ada yang memperhatikan para pengungsi tersebut, padahal ada Freeport dan kehadiran tentara di sana,” ungkapnya.
Pendukung Luhut sempat mengejek Haris ketika mendengar suaranya bergetar ketika bercerita tentang kondisi masyarakat Papua. Namun, Haris menegaskan bahwa dia tidak ingin mendapat simpati.
Baca juga : Luhut Binsar Pandjaitan Tak Terima Tuduhan Haris soal Lord
“Bagi semua yang mengira saya menangis, saya bukan mencari belas kasihan, silakan hukum saya. Saya melihat panggung ini sebagai tempat untuk bersuara. Jika kalian menangis karena mengolok-olok orang Papua, keluarlah dari persidangan,” tegasnya.
Lebih lanjut, Haris menyatakan bahwa dia tidak takut akan konsekuensi yang mungkin dihadapinya di masa depan dalam memperjuangkan keadilan bagi masyarakat Papua.