Hari Buruh Tetap Kerja dan Dampaknya

Jenggala.id – Sejak tahun 2014 mulai berlaku Hari Libur Nasional pada Hari Buruh setiap tanggal 1 Mei hingga kini. Namun jika tidak ada buruh yang tetap kerja di hari buruh, akan menimbulkan dampak yang sangat luas. Hari Buruh atau May Day menjadi hari yang dinantikan oleh para buruh untuk turun ke jalan menyampaikan aspirasi demi kesejahteraan buruh dalam menjalani pekerjaannya. Biasanya dalam demo yang digelar, buruh menyampaikan berbagai tuntutan seperti standarisasi sistem kerja, pengupahan, sitem PHK, perlindungan pekerja, kesehatan serta jaminan sosial tenaga kerja, dsb. Kilas balik pertama kali ditetapkannya Hari Buruh di Indonesia saat Presiden Soekarno memerintahkan perubahan Undang-Undang Kerja Nomor 12 Tahun 1948. Di dalam UU tersebut ditetapkan tanggal 1 Mei sebagai tanggal resmi Hari Buruh dan mengakui tanggal tersebut sebagai hari kemenangan Pekerja/Buruh. Setelah melalui rentetan peristiwa, pada tahun 2013 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengeluarkan ketetapan baru dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2013 yang berisi diperingatinya Hari Buruh Internasional sebagai hari libur nasional di tanggal 1 Mei. Kemudian keputusan tersebut mulai diberlakukan setahun selanjutnya sejak tahun 2014 hingga sekarang. Meski adanya Undang-Undang maupun keputusan mengenai Hari Buruh sebagai Hari Libur Nasional yang diberlakukan, tidak semua buruh dapat menikmati hari libur. Karena jika buruh tidak bekerja maka akan memberikan dampak yang sangat signifikan baik bagi perusahaan maupun masyarakat luas. Mengutip Pasal 85 ayat (2) UU No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, menyebutkan “Pengusaha dapat mempekerjakan pekerja/buruh untuk bekerja pada hari-hari libur resmi apabila jenis dan sifat pekerjaan tersebut harus dilaksanakan atau dijalankan secara terus-menerus atau pada keadaan lain berdasarkan kesepakatan antara pekerja/buruh dengan pengusaha” Jenis-jenis pekerjaan sebagaimana dimaksud pada ayat diatas, diatur dalam Pasal 3 ayat (1) Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor KEP.233/MEN/2003 Tahun 2003 Tentang Jenis dan Sifat Pekerjaan yang Dijalankan Secara Terus Menerus. Sehingga di hari buruh ataupun hari libur nasional lainnya tetap akan ada buruh yang bekerja, diantaranya: Bidang Pelayanan Kesehatan Para pekerja di bid ang pelayanan Kesehatan tentunya tidak mengenal istilah libur setiap tanggal merah. Jika tenaga kesehatan mengikuti hari libur nasional maka berdampak pada kesehatan dan keselamatan pasien, bahkan berpotensi pada banyaknya pasien yang meregang nyawa. Bidang Keamanan Bila pekerja bidang keamanan libur, maka tingkat kriminalitas akan meningkat. Berpotensi adanya pembobolan bank, pencurian aset perusahaan, dsb. Bidang Pariwisata Para pekerja bidang pariwisata seperti rekreasi, perhotelan, kuliner, dsb umumnya tidak menikmati hari libur karena setiap tanggal merah akan dipadati oleh pengunjung. Jika tidak ada yang bekerja, perusahaan akan mengalami penurunan pendapatannya. Selain itu, masyarakat akan merasakan kerugian tidak tersedianya tempat untuk refreshing disela padatnya aktifitas kerja. Kondisi ini berpotensi pada perusahaan yang gulung tikar, juga berpotensi pada kesehatan mental masyarakat (contoh: stress yang meningkat). Bidang Penyediaan tenaga listrik, pelayanan air bersih (PAM), dan penyediaan bahan bakar minyak dan gas bumi. Adanya gangguan dalam penyediaan listrik dan air bersih tidak dapat diukur oleh waktu, sehingga para pekerja dibidang tersebut tidak dapat menikmati hari libur untuk mengantisipasi dan menindaklanjuti bila terjadi gangguan secara mendadak. Di lain hal, bahan bakar adalah kebutuhan utama masyarakat. Jika tidak ada petugas yang bekerja di stasiun pengisian bahan bakar maka akan berpengaruh pada terputusnya rantai ekonomi, juga kendaraan yang digunakan tidak dapat berjalan. Bidang Media dan IT Jika jurnalis, reporter, wartawan dan seluruh pekerja di bidang media tidak bekerja maka akan berdampak pada kesulitan masyarakat mendapat informasi terkini. Misalnya bila ada peringatan terjadinya bencana dan tidak diberitakan, maka masyarakat mungkin saja menjadi korban bencana. Mengingat kondisi yang serba digital, para pekerja IT pun akan terus bekerja mengoperasikan mesin-mesin yang tidak dapat dihentikan, ataupun mengantisipasi terjadinya gangguan teknologi perusahaan yang berdampak pada kenyamanan dan kebutuhan pengguna. Dan bidang lainnya. Mengingat mempekerjakan lebih dari waktu kerja harus dihindarkan karena Pekerja/Buruh harus mempunyai waktu yang cukup untuk istirahat dan memulihkan kebugarannya, menjadi dasar Kementeriaan Ketenagakerjaan menekankan perusahaan yang memperkerjakan pekerja/buruh di hari libur nasional harus membayar upah lembur. Sistem ketentuan lembur berubah sejak diberlakukannya UU Cipta Kerja, jika sebelumnya diatur dalam Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.102 Tahun 2004, kini diatur dalam Peraturan Pemerintah No.35 Tahun 2021 , yang mulai berlaku sejak tanggal 2 Februari 2021. Dalam hal pekerja/buruh yang tetap bekerja di hari buruh (hari libur nasional) berhak mendapatkan upah lembur yang mana dalam perhitungannya disesuaikan dengan PP tersebut. Tentunya, para buruh yang tetap bekerja saat hari buruh perlu diapresiasi karena kontribusi yang diberikan berdampak pada tidak terputusnya roda perekonomian juga tidak berkurangnya layanan kebutuhan masyarakat. "Kaum Buruh, lebarkanlah dadamu, besarkanlah hatimu, bajakanlah urat ototmu, dan berjuanglah dengan segenap jiwa ragamu."- Soekarno Selamat Hari Buruh Internasional 2023. (Salsa Bellen)

Hari Buruh Tetap Kerja dan Dampaknya

EVOS Fams, Buat Kamu yang Pertama Kali Login di EVOS TOP UP: Dapat 3% Cashback

Ada Apa! Kepala BPN Luwu Utara Enggan Temui Wartawan

BeritaLainnya

EVOS Fams, Buat Kamu yang Pertama Kali Login di EVOS TOP UP: Dapat 3% Cashback

Ada Apa! Kepala BPN Luwu Utara Enggan Temui Wartawan

BRI Branch Office Pluit Region 6/Jakarta 1 Tandatangani MoU Payroll dengan PT Lucky Mom Indonesia

Mengubah Potensi Menjadi Realita: Kredit BRI KC Kalimalang Siap Dukung Ekspansi Miliaran Rupiah Celsie

KAI Logistik Wujudkan Komitmen Green Logistics Melalui Transparansi Jejak Karbon di Invoice Pelanggan

BRI Region 6/Jakarta 1 Resmikan Pembukaan BRI KCP Sedayu City

Kapolda Sulsel Silaturahmi ke Pangdam XIV Hasanuddin, Perkuat Sinergitas TNI-Polri jaga Stabilitas Keamanan Wilayah

BRI Branch Office Otista Region 6/Jakaarta 1 Gandeng RS Premiere Jatinegara Gelar Sosialisasi dan Pemeriksaan EKG bagi Pekerja

Tema Hardiknas 2023 'Bergerak Bersama Semarakkan Merdeka Belajar'

Berita Terkini

Recommended

Strategi Teratas untuk Mengintegrasikan Praktik Bisnis Berkelanjutan dalam Budaya Perusahaan Indonesia

Jeda Kompetisi, Bojan Hodak Bakal Evaluasi Performa Maung Bandung

Mengelola Stok Itu Ibarat Diet: Jangan Sampai Berlebihan!

Harga Minyak Anjlok Gegara Konflik di Timur Tengah

Hari Buruh Tetap Kerja dan Dampaknya

BeritaTerkait

BeritaLainnya

Recommended