JENGGALA.ID – Menteri Pertanian Arief Prasetyo Adi meminta Badan Pusat Statistik (BPS) untuk membantu memberikan bukti tentang surplus jagung saat ditanya oleh Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian. Dalam acara peluncuran Gerakan Pangan Murah (GMP) di Kementan, Jakarta Selatan, Senin (16/10), Arief Prasetyo Adi menyampaikan permintaannya kepada Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti.
Arief Prasetyo Adi mengungkapkan kekhawatirannya tentang stok jagung Indonesia dalam 3-4 bulan terakhir yang telah mengalami penurunan. Meskipun pada bulan-bulan sebelumnya ada surplus, Arief merasa jumlah surplus tersebut tidak sesuai dengan perkiraan awal.
“Jadi kalau surplus mencapai 5 juta-6 juta ton, pertanyaan dari Pak Tito adalah ‘Barangnya ada di mana, Mas?’. Oleh karena itu, saya bersama Dirjen Tanaman Pangan, Suwandi, akan melakukan peninjauan bersama. Kami tidak berusaha keras untuk mempertahankan surplus, tetapi kami perlu menjelaskan kondisi saat ini, termasuk faktor-faktor seperti El Nino, kurangnya pasokan air, bibit yang kurang berkualitas, dan masalah pupuk yang belum mencukupi. Semua ini harus kita perbaiki,” kata Arief.