Ambulans Berhantu Di Kota Bandung

Hai perkenalkan nama aku rian, aku salah satu pegawai yang bekerja di salah satu kantor di kota bandung. Tempat aku bekerja tidak jauh dari wilaya gedung sate, ya kalian pasti tidak asing dengan nama itu, salah satu bangungan ikonik bandung. Hari itu aku harus lembur, suasana malam itu dingin, lembab karena baru saja reda hujan malam itu, masih ada rintik air sedikit. Malam itu aku sampai larut malam, sekitar pukul 23.15 aku baru mulai bersiap-siap untuk pulang. Malam itu sepi, sangat sepi rasanya. Baca Juga : Keutamaan Salat Duha Dilihat Dari Jumlah Rakaat "Aku duluan ya an", sapa teman ku yang hendak pulang lebih dulu. "oke hati-hati", jawabku. Aku segera menuju parkiran, mengambil motor. Malam ini aku ingin jalan-jalan malam mengelilingi kota bandung, ingin menikmati suasana. Mumpung sedan sepi dan keadaan sangat mendukung. Baca Juga : Cerita Urban Legend Kuntilanak Merah Malam itu sepi sekalli, aku banyak melewati jalanan yang gelap dan sepi. Sampai aku melewati jalan Bahureksa. Ya jalanan perumahan yang kalau siang ramai, tapi saat sudah di atas jam 10 malam pasti akan tersasa sangat sepi. Ditambah pepohonan yang menjulang tinggi sepanjang jalan membuat suasana semakin sepi, dingin, sejuk, seolah-olah berada di tempat lain. Aku sangat menikmati perjalananku malam itu. Baca juga: Primbon Jawa Jelaskan Arti Mimpi Melahirkan Anak "Wiu Wiu Wiu", Tiba-tiba dari belakang, aku mendengar suara sirine ambulans. Aku cukup kaget dan langsung menepi untuk memberi jalan. Tapi, ambulans itu tidak segera menyalip. Ambulans itu malah berusaha berjalan di samping kendaraan ku. Aku melihat ke dalam ambulans itu dan apa yang aku lihat membuat ku seketika merinding dan tidak bisa berkata-kata. Di dalamnya aku melihat ambulans itu kosong, tidak ada sopir dan perawat. Aku hanya meliahat di atas tandu terbaring se sososk pocong dengan wajah yang pucat dan bengkak, matanya terbuka lebar tanpa ekspresi. Ia melihat ke arahku dengan wajah tersenyum, dari sela-sela pipinya mengalir darah. "Astagfirullah", aku kaget membanting stir ke samping lalu segera menancap gas. Tapi, ambulans itu masih mengikuti dari belakang, malah semakin cepat mengejar, sirine terus berkedip. Baca Juga : Waktu Magrib Waktu Setan Keluar Saat itu aku merasa sepertinya ambulan itu mengejar ku. Aku tetap melaju dengan kecepatan penuh yang bisa aku lakukan, berharap aku bisa menemukan jalan ramai atau bisa bertemu orang agar bisa membantu ku. Tapi sayangnya, malam itu kota bandung sangat sepi. Aku tidak tahu harus pergi kemana, pikiranku kosong, yang ada dipikiranku hanya bagaimana caranya aku selamat dari situasi ini. Akhirnya aku melihat sebuah gang. Aku memutuskan untuk masuk ke gang sempit dan gelap itu, pikirku ambulans itu tidak akan bisa mengikutiku. Tapi ternyata aku salah. Ambulans itu tetap bisa mengikutiku, bahkan ia semakin dekat dan dekat. Aku semakin panik, rasanya sudah tidak ada lagi jalan keluar. Saat itulah aku melihat sebuah masjid di ujung gang. Langsung saja ku banting stir menuju ke sana, pikirku di sana akan lebih aman. Aku masuk ke halaman masjid dan berhenti di depan pintu masuk, turun dari motor dan berlari ke dalam masjid sambil berteriak minta tolong. Baca juga: Tol Cisumdawu Beroperasi, Jalan Cadas Pangeran Berubah Sepi Aku mencoba mencari orang, barangkali ada yang bisa membantu ku, setidaknya akan lebih terasa aman jika aku bisa bertemu orang. Tapi, tidak ada seorang pun di sana. Aku merasa terjebak dalam mimpi buruk. Tiba-tiba suara sirine ambulans itu terdengar berada di luar masjid. Aku menoleh ke arah pintu masjid dan melihat ambulans itu sudah berada di halaman masjid. Ambulans itu masih menyalakan sirinenya dan menkedip-kedipkan lampunya, seolah ingin memberi tanda aku masih di luar untuk menunggumu. Aku gemetar ketakutan dan tidak tahu harus berbuat apa. Rasanya sudah mati kutu, lidahku yang sedari tadi membaca doa semakin kelu dan seperti semakin berat untuk dibaca. Badan ini semakin bergetar dan sangat merasakan ketakutan yang teramat mencekam. "Rian, bangun kamu kenapa ?", suara teriakan temanku terdengar. Saat itulah aku terbangun dari tidur. Aku segera beristigfar, sedikit legat, ternyata semua itu hanya mimpi buruk. Sepertinya aku kelelahan karen kerja lembur malam ini, tapi aku merasa mimpi itu sangat nyata. Aku basah kuyup oleh keringat dingin dan jantungku masi berdebar-debar sangat kencang. "Segera pulang an, kamu terlihat kelelahan", kata temanku. Aku meangguk. Jam tangan ku saat itu menunjukan pukul 23.13. Aku tidak tahu sejak pukul berapa aku tertidur di mejaku. Tapi yang pasti, mimpi itu sangat menakutkan dan seperti sangat nyata. Pukul 23.15 aku segera bersiap-siap untuk pulang. Aku sudah sangat lelah. Suasana malam itu memang dingin karena baru saja reda hujan malam itu. "Aku duluan ya an", sapa teman ku yang hendak pulang lebih dulu. "oke hati-h a . . . .", aku terbata menjawab, terdiam kaget. Suasana dan keadaan ini sanagat mirip dengan kejadian yang ada di mimpi ku barusan.

Ambulans Berhantu Di Kota Bandung

Menteri Lingkungan Hidup Peringati HPSN 2025, Dinas LH Kota Cimahi Siapkan Road Map Pengelolaan Sampah

Najlepsze Wypłacalne Kasyna Internetowe W Polsce 2025

BeritaLainnya

Menteri Lingkungan Hidup Peringati HPSN 2025, Dinas LH Kota Cimahi Siapkan Road Map Pengelolaan Sampah

Najlepsze Wypłacalne Kasyna Internetowe W Polsce 2025

“1win Türkiye Resmi Casino Ve Spor Bahisleri Sitesi

10 Ideal Real Money Online Casinos For United States Of America Players In 2025

Top Fifteen Mejores Casinos On The Internet En Argentina Octubre 2024

1win Aviator Sport Start Play, Added Bonus Up To 145, 000 Inr

Bittime dan Palapa Umumkan Strategi Burn 80% Suplai Token Palapa ($PLPA) dalam 2 Tahun

Kasyna Z Najlepszymi Wypłatami W Polsce

Uang Rupiah TE 2022 Dinyatakan Sebagai Uang Kertas Terbaik di Dunia

Recommended

KPK Investigasi LHKPN Rafael Alun Trisambodo

DPP Hanura Kunjungi DPP PDIP, Bahas Kerja Sama Pilpres 2024.

Aktor Cantik Tatjana Saphira Berperan di Film Perempuan Bergaun Merah

Konflik Grup Band Kotak Makin Meruncing

Ambulans Berhantu Di Kota Bandung

BeritaTerkait

BeritaLainnya

Recommended