Jenggala.id –Terjadi sebuah tragedi di Sudan yang berubah drastis menjadi peperangan, menggagalkan upaya untuk membangun kembali pemerintahan sipil dan membawa negara yang sudah dalam keadaan miskin ke ambang bencana kemanusiaan, sambil mengancam konflik yang lebih besar.
Pertempuran antara dua faksi militer Sudan dan pasukan paramiliter Rapid Support Forces (RSF) meletus pada hari Sabtu (15/4/2023).
Situasi ini dipicu oleh persaingan antara dua faksi militer utama yang bersaing untuk mendapatkan kekuasaan, mengakibatkan kegagalan dalam proses transisi pemerintahan sipil sejak jatuhnya diktator Omar al-Bashir.
Baca juga : Situasi Akibat Perang Sudan Semakin Memburuk
Pasukan militer Amerika Serikat (AS) telah berhasil mengevakuasi diplomat-diplomat AS dan keluarga mereka dari Sudan, menyusul terjadinya pertempuran antara Pasukan Dukungan Cepat (RSF) dengan warga sipil yang mengakibatkan kematian ratusan orang.