Warga merasa khawatir jika musim penghujan. Karena jika tiang penyangga bambu lama kelamaan akan lapuk, sehingga dipastikan tidak akan kuat menahan terjangan hujan dan angin, tentunya akan memutus aliran listrik bahkan bisa membahayakan masyarakat.
“Kalau musim hujan agak takut. Sebab pernah ada tiang yang patah dan nyaris menimpa warga. Sudah 10 tahun kabel listrik masuk di dusun kami. Dan kami mohon Pemerintah Desa dan Daerah untuk melihat langsung warga di dusun Pompaniki,” sebutnya.

Kata pak Yori, tarif listrik sudah naik akan tetapi fasilitas di lapangan tidak ada peningkatan. Akibatnya, warga hanya pasrah dan mengganti bambu kalau sudah lapuk dengan bambu yang baru. sedangkan panjang jalur dari poros jalan Trans Sulawesi 1 km dan jalanan yg kami lalui hanya pematang sawah samping sungai. Sedangkan aliran listrik tersebut mengaliri 14 KK.













