Jenggala.id – Situasi di Sudan semakin tidak menentu setelah terjadi pertempuran antara pasukan paramiliter Rapid Support Forces (RFS) dan aparat keamanan sejak Sabtu (15/4) yang memperebutkan kekuasaan di negara tersebut.
Konflik ini muncul ketika beberapa faksi sedang dalam tahap negosiasi untuk membentuk pemerintahan transisi pasca kudeta yang terjadi di Sudan pada 2021.
RSF mengklaim telah berhasil merebut Istana Kepresidenan Sudan, stasiun televisi lokal, serta bandara di Khartoum dan beberapa kota lainnya. Namun, pihak militer menyangkal klaim tersebut.
Baca juga : 300 Prajurit Spartan Melawan Lautan Prajurit Persia
Dalam pernyataan resmi, mereka mengklaim telah sepenuhnya mengendalikan Istana Kepresidenan serta sejumlah bandara di Khartoum dan Merowe.