SBY mengakui bahwa ia tidak menyangka tindakan NasDem dan Anies yang melakukan hal tersebut. Meskipun berpengalaman dalam memimpin partai dan telah beberapa kali mengikuti pemilihan presiden, SBY merasa bahwa tindakan ini melewati batas moral dan etika yang semestinya. Namun, ia tetap yakin bahwa rekan koalisi Partai Demokrat akan menjadi lebih baik di masa depan.
Partai NasDem telah membentuk kerja sama baru dengan PKB dan mencalonkan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, meskipun sebelumnya telah berkoalisi dengan Demokrat, PKS, dan Anies Baswedan dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan.
Partai Demokrat merasa kecewa dan menyebut tindakan ini sebagai pengkhianatan terhadap semangat perubahan dan piagam kerja sama yang telah disepakati sebelumnya. Sekjen Demokrat, Teuku Riefky, menegaskan bahwa ini juga merupakan pengkhianatan terhadap mandat yang diberikan kepada Anies Baswedan untuk memimpin Koalisi Perubahan.