SULSEL, JENGGALA.id – Sidang Agung Gereja Katolik Indonesia (SAGKI) 2025 saat ini sedang berlangsung sejak 3 hingga 7 November 2025, di Hotel Mercure Convention Center, Ancol, Jakarta.
Acara ini menjadi momentum penting bagi Gereja Katolik Indonesia untuk memperdalam semangat sinodalitas dan misi perdamaian di tengah masyarakat yang majemuk.
Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), MGR Antonius Subianto Bunjamin OSC, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada seluruh panitia, relawan, dan peserta yang telah mencurahkan tenaga serta pemikiran dalam penyelenggaraan SAGKI.
“Syukur dan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat. Kehadiran Anda semua memberi energi dan makna bagi sidang ini,” ujar MGR Antonius.
Tahun ini, SAGKI mengusung tema “Berjalan Bersama sebagai Peziarah Pengharapan: Menjadi Gereja yang Sinodal dan Misioner untuk Perdamaian.”
Tema ini, menurutnya, merupakan kelanjutan dari komitmen Sinode Para Uskup 2021–2024 untuk membangun Gereja yang berakar pada persekutuan, partisipasi, dan pelayanan.
“Kita tidak dapat menjadi Gereja yang misioner bila tidak terbuka terhadap karya Roh Kudus, dan bila masih terikat pada rasa kepemilikan yang berlebihan—pada diri sendiri, keuskupan, pulau, atau wilayah tertentu,” tegasnya.
Ia mengajak seluruh peserta untuk menjadikan SAGKI sebagai ruang dialog dan perjumpaan yang diilhami Roh Kudus, agar Gereja semakin ramah, terbuka, dan mampu menampung keberagaman.
Sementara Ketua Panitia SAGKI 2025, Alfonsus Whidiwirwan, menambahkan bahwa sinodalitas bukan sekadar konsep, melainkan jalan hidup Gereja yang terus tumbuh dalam kasih dan pengharapan demi terwujudnya damai sejahtera.
“Gereja dipanggil untuk berjalan bersama umat manusia yang terluka dan menghadirkan wajah Allah yang damai dan penuh belas kasih,” kata Alfonsus, kepada awak media, Rabu (5/11/2025).
Sementara itu, Menteri Agama RI, Prof. Nasaruddin Umar menyampaikan ucapan selamat atas terselenggaranya Sidang Agung Gereja Katolik Indonesia 2025. Ia menyapa dengan penuh hormat para duta besar Vatikan, para kardinal, uskup, imam, biarawati, dan seluruh peserta sidang.
“Saya mengucapkan selamat atas pelaksanaan Sidang Agung Gereja Katolik Indonesia yang akan berlangsung hingga 7 November mendatang,” sebut Nasaruddin.
Ia menilai tema SAGKI 2025, ‘Berjalan bersama sebagai peziarah pengharapan: menjadi Gereja yang sinodal dan misioner untuk perdamaian,’ sangat sejalan dengan pesan Paus Leo XIII yang menolak logika perang suci dan menegaskan pentingnya kedamaian sejati.
“Saya berharap sidang ini dapat memperkenalkan semangat kedamaian dan memperkuat peran Gereja Katolik dalam membangun perdamaian dan keadilan di tengah masyarakat,” ucapnya.
Menag Nasaruddin juga menyampaikan keyakinannya bahwa SAGKI akan menjadi wadah pertemuan seluruh elemen Gereja Katolik Indonesia untuk bersama-sama mencari solusi atas tantangan bangsa. Ia mengapresiasi peran aktif Gereja Katolik dalam memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan dan kebersamaan.
“Semoga sidang ini menghasilkan pedoman yang menumbuhkan semangat saling memahami dan menghargai satu sama lain,” terangnya.
Dalam kesempatan tersebut, Nasaruddin turut berbagi pengalaman pribadinya ketika berkunjung ke Roma. Ia mengaku mendapat sambutan istimewa dari Paus, termasuk kesempatan langka untuk berziarah ke makam Paus Fransiskus dan berdialog langsung dengan Paus dalam suasana penuh keakraban.
“Saya merasa sangat bersyukur dan terhormat atas perlakuan tersebut. Namun dengan segala hormat, saya mohon maaf tidak dapat hadir secara langsung di SAGKI kali ini karena ada tugas yang bersamaan,” ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Dirjen Bimas Katolik, Suparman, turut menyampaikan dukungan bagi terselenggaranya SAGKI. Ia menilai tema tahun ini sangat relevan di tengah perubahan besar yang dihadapi dunia—baik di bidang budaya, teknologi, maupun ekologi.
“Sebagai bagian dari bangsa yang plural dan majemuk, Gereja Katolik Indonesia dipanggil untuk membangun dialog lintas iman, menumbuhkan semangat kebersamaan, dan menjadi peziarah pengharapan yang nyata,” ujar Suparman.
Seperti diketahui, SAGKI 2025 akan berlangsung hingga 7 November 2025, menghadirkan para uskup, imam, biarawan-biarawati, serta perwakilan umat dari seluruh Indonesia. Sidang ini diharapkan menghasilkan pedoman pastoral yang menumbuhkan semangat saling memahami, menghargai, dan berdialog—sekaligus memperkuat peran Gereja Katolik dalam mewujudkan keadilan dan perdamaian di tengah bangsa.
“Marilah kita berjalan bersama sebagai peziarah pengharapan, menghadirkan wajah Allah yang penuh kasih dan kedamaian bagi dunia,” tutup MGR Antonius.
***Yustus/Benny













