Kemudian Ia mulai mendalami agama dengan Dr H Abdul Karim Amrullah, yang mengajarkan tentang pentingnya pembaharuan pemikiran islam serta kebebasan berpikir.
Hal tersebut kemudian membuat pola pikir Rasuna Said mulai berubah.
Perjuangan Melawan Belanda
Selain dikenal karena memperjuangkan kesetaraan gender, Rasuna juga sangat mahir berpidato bahkan tak sedikit pidatonya banyak mengecam pemerintahan Belanda saat itu.
Dilansir dari berbagai sumber, Ia adalah perempuan pertama di Indonesia yang diberi hukuman Speek Delict. Yakni hukuman bagi orang yang berbicara menentang Belanda.
Rasuna Said kemudian ditangkap dan dipenjara pada tahun 1932 di Semarang bersama temannya Rasimah Ismail.
Setelah bebas, Ia melanjutkan pendidikannya di Islamic College yang dipimpin oleh KH Mochtar Jaja dan Dr Kusuma Atmaja.