Sri Mulyani menjelaskan bahwa pandemi COVID-19 memberikan pelajaran berharga terkait krisis pangan. Kala itu, aktivitas perdagangan global terhenti, dan banyak negara enggan menjual stok pangan mereka karena ketidakpastian kapan pandemi akan berakhir.
“Selama pandemi, kita semua melihat perdagangan dunia berhenti. Banyak negara yang enggan menjual stok pangannya karena mereka tidak tahu kapan pandemi benar-benar berakhir,” jelasnya.
Sri Mulyani Rilis Daftar 16 Belanja Kementerian yang Terdampak Instruksi Pemangkasan Anggaran
Situasi tersebut membuat pemerintah semakin serius dalam memastikan ketahanan pangan nasional. Sri Mulyani menegaskan bahwa pangan adalah aspek fundamental yang harus diprioritaskan demi menjaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.