JENGGALA.ID – Menteri Pertanian Arief Prasetyo Adi telah membahas sejumlah tugas yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada dirinya, yang kini menggantikan Syahrul Yasin Limpo (SYL). Salah satu tugas utamanya adalah mengimpor 2 juta ton beras pada bulan November 2023 paling lambat, dengan tambahan 1,5 juta ton beras jika memungkinkan.
Selain itu, Arief juga bertanggung jawab untuk mempersiapkan musim tanam yang akan datang. Hal ini mencakup pengelolaan pupuk, di mana dia akan mengontrol 26 ribu titik outlet yang dimiliki oleh Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) untuk memastikan ketersediaan pupuk komersial dan subsidi.
Arief mengakui bahwa menambah impor beras sebanyak 1,5 juta ton pada Desember 2023 agak sulit, tetapi dia telah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mempercepat prosesnya. Dia juga mengidentifikasi masalah dalam proses bongkar muat yang memakan waktu lama, dan telah meminta Pelindo dan Bulog untuk membantu memperbaikinya.