Jenggala.id – Teknologi pertanian (argikultur) adalah penggunaan berbagai alat, perangkat, dan sistem yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan keberlanjutan dalam kegiatan pertanian.
Teknologi argikultur mencakup berbagai bidang, mulai dari pengolahan tanah dan pemupukan hingga pengendalian hama dan penyakit, manajemen air, dan pemantauan tanaman.
Berikut adalah beberapa teknologi argikultur yang sering digunakan:
Pertanian presisi (Precision Agriculture): Pertanian presisi melibatkan penggunaan teknologi seperti sistem pemosisian global (GPS), sensor, dan pemetaan digital untuk mengumpulkan data yang presisi tentang kondisi tanah dan tanaman.
Baca juga : Irigasi Jadi Faktor Utama Petani Bali Tingkatkan Produktivitas Pertanian
Data ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi perbedaan dalam kebutuhan tanaman dan memberikan perlakuan yang spesifik pada setiap bagian lahan, seperti penyiraman dan pemupukan yang tepat, sehingga mengoptimalkan penggunaan sumber daya dan mengurangi pemborosan.