<strong>JENGGALA.ID</strong> - Pangeran Mohammed bin Salman (MbS) Putra Mahkota Arab Saudi dan penguasa de facto telah melakukan percakapan telepon dengan Presiden Iran Ebrahim Raisi mengenai konflik antara Israel dan Hamas. Percakapan ini merupakan kali pertama MbS dan Raisi berbicara lewat telepon setelah Saudi dan Iran menormalisasi hubungan diplomatik pada Maret lalu. Menurut laporan dari Saudi Press Agency, Pangeran MbS menerima telepon dari Raisi pada Rabu (11/10) dan mereka membahas situasi militer di Gaza dan sekitarnya. MbS menekankan bahwa Riyadh sedang berkomunikasi dengan semua pihak internasional dan regional untuk menghentikan eskalasi yang sedang berlangsung. Dalam pembicaraan tersebut, Pangeran MbS juga menegaskan posisi kuat Kerajaan Saudi dalam mendukung perjuangan Palestina.<!--nextpage--> Kantor berita Iran, IRNA, juga melaporkan percakapan tersebut, di mana kedua pemimpin membahas perlunya mengakhiri kejahatan perang terhadap Palestina. Sebelumnya, pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, membantah terlibat dalam serangan yang diluncurkan oleh milisi Hamas ke Israel. Ia menegaskan bahwa Iran tidak terlibat dalam serangan tersebut. Meskipun demikian, Ayatollah Khamenei memuji serangan Hamas karena berhasil melemahkan militer dan intelijen Israel hingga "tidak bisa diperbaiki." Pernyataan ini muncul setelah Iran dituding membantu milisi Hamas dalam serangan tak terduga terhadap Israel pada Sabtu (7/10) lalu. Sekarang, nyaris lima hari setelah serangan Hamas, jumlah korban tewas di kedua belah pihak telah mencapai lebih dari 2.300 orang. Di Gaza, krisis kemanusiaan semakin parah karena Israel menutup akses bantuan bagi Palestina. Warga yang mengungsi menghadapi krisis air bersih, listrik, dan makanan.<!--nextpage-->