Marie Curie tetap menjadi satu-satunya wanita yang pernah memenangkan dua Penghargaan Nobel dalam dua bidang yang berbeda.
Selama hidupnya, Marie Curie melawan prasangka gender dan menghadapi diskriminasi di bidang ilmiah yang didominasi oleh pria.
Namun, dia tidak pernah menyerah dan terus bekerja keras untuk memajukan pengetahuan manusia melalui penelitian dan pengabdian di laboratoriumnya.
Baca juga : ‘Tuan Ma’ Menjadikan Larantuka Kerajaan Katolik Pertama Nusantara
Sayangnya, Marie Curie mengalami dampak negatif dari paparan radiasi yang berkepanjangan selama penelitiannya. Pada tahun 1934, dia meninggal dunia akibat leukemia, yang disebabkan oleh efek radiasi.
Warisan dan kontribusi Marie Curie dalam ilmu pengetahuan tidak dapat diragukan lagi. Dia adalah seorang pionir dalam penelitian radioaktivitas, membuka jalan bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan pengobatan modern.