Jenggala.id- Masyarakat sering kali mendiskriminasi individu yang memiliki tato dengan mengeluarkan pernyataan seperti “kalau punya tatto itu preman”. Namun, apakah pandangan tersebut masih ada dalam masyarakat saat ini?
Banyak individu kini mulai merasa bahwa tatto adalah hal yang biasa dan menjadi bagian dari ekspresi diri mereka, sehingga banyak pekerja kantoran yang memilih untuk memiliki. Mengapa perubahan ini terjadi?
Meskipun informasi tentang tatto semakin mudah di akses, masih banyak pertanyaan yang belum terjawab dari orang awam yang mungkin menghadapi ketidakpastian dan keraguan terhadap tato sebagai bentuk seni tubuh.
Baca juga: Dampak dan Pengaruh Budaya Populer Bagi Masyarakat
Pandangan masyarakat terhadap tatto telah mengalami perubahan signifikan. Dalam masa kini, tato tidak lagi di anggap sebagai hal negatif atau di hubungkan dengan stigma tertentu. Sebaliknya, tatto semakin di terima sebagai bentuk seni oleh banyak orang.