Penerbitan obligasi menjadi langkah strategis untuk memperoleh sumber pendanaan alternatif di luar pinjaman perbankan, dengan biaya dana yang lebih efisien dan struktur pembiayaan yang lebih fleksibel. Pada masa penawaran umum yang berlangsung pada 30 Juni hingga 4 Juli 2025, obligasi ini mencatatkan kelebihan permintaan (oversubscription) hingga 205% dari total nilai yang ditawarkan. Direktur Utama BRI Finance, Wahyudi Darmawan, menyampaikan bahwa pencapaian tersebut menjadi sinyal positif bagi industri pembiayaan.
Wahyudi mengungkapkan, “Tingginya minat investor yang tercermin dari kondisi oversubscription hingga 205% merupakan indikator kuat bahwa kepercayaan pasar terhadap BRI Finance maupun prospek industri pembiayaan nasional terus meningkat. Ini juga menunjukkan optimisme terhadap pemulihan ekonomi nasional, terutama di sektor-sektor produktif seperti otomotif yang saat ini menunjukkan tren pertumbuhan yang menjanjikan.”











