Alex mengungkapkan bahwa Syahrul dibantu oleh anak buahnya, yaitu Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementan, Kasdi Subagyono, dan Direktur Alat dan Mesin di Kementan, Mohammad Hatta, dalam melaksanakan tindakan tersebut.
Baca juga : Mahfud MD Siap Bantu KPK Usut Korupsi Mentan
Pemerasan ini diduga telah berlangsung sejak tahun 2020 hingga 2023. Hasil dari pemerasan tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan pribadi dan keluarga Syahrul, termasuk pembayaran cicilan kartu kredit, mobil Alphard, renovasi rumah, dan perawatan wajah senilai miliaran rupiah.
KPK juga mencatat bahwa SYL telah mengancam bawahannya dengan mutasi dan pengalihan jabatan jika mereka tidak memberikan uang.
Selain itu, Alex juga menyebutkan bahwa uang hasil pemerasan Syahrul diduga juga mengalir ke Partai NasDem.