Namun, perubahan fundamental terjadi ketika Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menetapkan Muhaimin Iskandar sebagai pendamping Anies Baswedan. Hal ini membuat Partai Demokrat mencabut dukungannya terhadap Anies Baswedan.
Baca juga : Isu Penundaan Pemilu Bentuk Penistaan Konstitusi
Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (IndoStrategic), A. Khoirul Umam, mengatakan bahwa perubahan ini menandai akhir dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). Dia juga mencatat bahwa Partai NasDem tampaknya lebih memilih renegosiasi dengan pemerintah daripada terus menentang kekuasaan.
Namun, perubahan ini juga membuka peluang bagi partai politik lain. PKS kemungkinan akan tetap mendukung Anies, sementara Demokrat tampaknya sedang mencari arah politik baru.