Dewi juga mencatat bahwa ada 1.615 warga yang ditangkap dan dihadapkan pada tindakan kriminal karena mempertahankan hak atas tanah mereka. Bahkan, 77 orang menjadi korban penembakan dalam konteks konflik agraria, dan 69 orang telah kehilangan nyawa.
Masalah agraria ini juga berdampak pada krisis pangan yang mengancam Indonesia. Perampasan tanah berkontribusi pada hilangnya kedaulatan pangan petani dan sistem pertanian rakyat yang telah ada sebelumnya.
Dewi mengecam kebijakan impor pangan yang diambil oleh pemerintah, yang menurutnya hanya akan memperburuk situasi, terutama bagi petani lokal. Meskipun Indonesia memiliki sumber daya agraria yang melimpah, sektor pertanian rakyat tidak mendapat perhatian yang memadai dalam pembangunan pertanian nasional.