Jenggala.id – Perhelatan Jambore Pramuka Dunia ke-25 di Korea Selatan segera menjadi buah bibir karena berbagai bencana dan masalah yang melanda. Acara ini diselimuti gelombang panas yang dahsyat, angin topan, penyebaran wabah Covid-19, dan tudingan buruknya pengelolaan.
Tidak lama setelah dimulai, Jambore Pramuka ini merosot menjadi malapetaka. Keluhan tak terelakkan timbul seiring kritik pedas terhadap kesiapan panitia penyelenggara.
Jambore Pramuka merupakan ajang yang diselenggarakan setiap empat tahun sekali, menghimpun para pramuka muda dari seluruh dunia. Sebuah kamp pemuda raksasa yang mengakomodasi ribuan peserta dari berbagai penjuru bumi.
Baca juga : Viral, Lagu Penutupan SEA Games Kamboja Plagiat Milik Via Vallen
Lebih dari 43.000 peserta, rata-rata berusia 14-18 tahun, berkumpul pada 1 Agustus 2023, dengan rencana mengikuti serangkaian acara selama 12 hari di pantai barat Korea Selatan.