Jenggala.id – Ketua PP Muhammadiyah Bidang Hukum, HAM, dan Kebijakan Publik, Busyro Muqqodas menilai isu penundaan pemilu yang dikemukakan elite politik sebagai penistaan terhadap konstitusi. Busyro menyebut, elite-elite politik yang terlibat wacana ini berniat mengawetkan kekuasaan.
“Ini menunjukkan semakin tumpulnya kepekaan tentang pentingnya sifat jujur, cerdas, dan keteladanan prima dalam menjalankan amanat rakyat. Semakin vulgarnya sikap kekuasaan, vulgar sekali tidak ada rasa malu. Seperti keledai-keledai politik saja. Tidak mau belajar dari masa lalu,” kata Busyro dalam diskusi virtual, Rabu (16/3).
Busyro melanjutkan, wacana penundaan pemilu mengindikasikan dunia politik dalam negeri berada dalam tekanan oligarki “bisnis-bisnis gelap”. Wacana ini menunjukkan, terjadinya krisis akal budi dari para pemegang kekuasaan.