Pada pertemuan menteri energi se-ASEAN ini, fokus utama adalah mengembangkan sistem interkoneksi kelistrikan. Sistem ini akan menjadi tulang punggung dalam mengalirkan suplai listrik sesuai kebutuhan wilayah, terutama saat suplai listrik berlebih.
Empat perusahaan listrik yang hadir dalam pertemuan AMEM adalah Perusahaan Listrik Negara (PLN), Tenaga Nasional Berhad dari Malaysia, Electricite du Laos dari Laos, dan Electricity Generating Authority of Thailand (EGAT) dari Thailand. Mereka bekerja sama untuk menjelajahi peluang pengembangan sistem interkoneksi listrik antar negara.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menekankan bahwa sistem interkoneksi ASEAN memiliki potensi besar untuk memberikan manfaat kepada negara-negara di Asia Tenggara. Dia berharap bahwa kolaborasi antar negara dapat mewujudkan mimpi besar dari ASEAN Power Grid, yaitu membawa kesejahteraan bagi seluruh wilayah Asia Tenggara.