“Oleh karena itu, kami ingin meminta informasi mengenai kontrak pengadaan ini sesuai dengan ketentuan UU tentang keterbukaan informasi publik dan Perki tahun 2001. Informasi mengenai kontrak pengadaan ini adalah informasi berkala yang seharusnya disediakan oleh Kepolisian,” tambahnya.
Tibiko juga mengungkapkan bahwa alat sadap Pegasus dengan metode zero click diduga diadakan oleh Polda Metro Jaya pada tahun 2017 dan 2018. Temuan ini berdasarkan hasil penelusuran ICW melalui situs opentender.net serta informasi dari Konsorsium Indonesia Leaks bulan Juli 2023 lalu.
“Yang menarik adalah bahwa dalam rentang waktu satu tahun, yaitu 2017 dan 2018, pengadaan ini dimenangkan oleh perusahaan yang sama dengan nilai kontrak lebih dari 149 miliar rupiah hanya pada tahun 2018,” paparnya.