Hal ini berbeda dengan pengalaman Presiden Jokowi, yang merupakan ayah dari Gibran. Sebelum maju dalam Pemilihan Presiden 2014, Jokowi sudah memiliki pengalaman memimpin Solo selama dua periode dan juga pernah menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Yunarto melanjutkan, sebanyak 26,7 persen responden merasa bahwa Gibran tidak pantas karena dianggap sebagai bagian dari praktik politik dinasti.
“Sebanyak 12,4 persen responden bahkan merasa bahwa Gibran maju sebagai calon wakil presiden adalah bentuk penyalahgunaan kekuasaan oleh Presiden Jokowi,” ujarnya.
Baca juga : Airlangga Hartarto Klaim Sudah Bertemu dengan Gibran Rakabumin
Yunarto berpendapat Gibran Rakabuming Raka, justru dapat menjadi beban bagi bakal calon presiden, Prabowo Subianto. Elektabilitas Prabowo bahkan mengalami penurunan setelah pengumuman Gibran sebagai cawapres yang akan mendampinginya pada Pemilihan Presiden 2024. Yunarto mengatakan,