Mereka menempuh perjalanan tanpa sepatu dan hanya mengenakan pakaian sederhana. Jalan kaki di hutan yang tidak terawat bisa sangat berbahaya, dan seringkali anak-anak terluka.
Namun, Refol dan guru lainnya tidak hanya mengajar, mereka juga berusaha memenuhi kebutuhan gizi anak-anak. Karena anak-anak di daerah ini termasuk dalam kasus stunting terparah di Indonesia.
Refol bahkan membuat peternakan ikan kecil untuk memenuhi kebutuhan pangan anak-anak, meskipun dia harus menyisihkan sebagian besar tabungannya.
Kondisi anak-anak di sana sangat sulit, mereka sering kelaparan dan hanya makan ubi atau singkong seukuran kepalan tangan. Bahkan untuk makan malam, mereka hampir tidak pernah mendapatkannya.
Selain perjuangan untuk mendapatkan pendidikan yang layak, mereka juga harus berjuang untuk mencari nafkah sendiri karena tinggal jauh dari kampung mereka dan harus tinggal di rumah orang lain.