Aku mencoba mengabaikan perasaanku itu dan melihat keluar jendela lagi. Tapi, kali ini aku tidak melihat pemandangan indah lagi. Aku melihat sebuah pohon besar yang tumbuh di pinggir jalan. Pohon itu tampak tua dan rapuh. Cabang-cabangnya bengkok dan daun-daunnya layu. Di bawah pohon itu, ada sebuah batu nisan yang sudah lumutan dan retak.
Aku terkejut ketika aku melihat sesuatu yang mengerikan di atas batu nisan itu. Aku melihat sosok wanita berambut panjang dan berbaju merah yang sedang duduk dengan wajah tertunduk. Dia tidak memiliki kaki sepertinya, atau tidak terlihat karena ada kain yang begitu panjang terjuntai ke bawah.
Dia adalah kuntilanak, hantu wanita yang sering muncul di cerita-cerita horor Indonesia.
Aku menjerit ketakutan ketika kuntilanak itu mendongakkan kepalanya dan menatapku dengan mata merah menyala. Dia membuka mulutnya dan mengeluarkan suara tangisan yang menusuk telinga. Dia tampak marah dan ingin menyerangku.