Angkot itu mulai melaju dengan pelan. Jalanan di sana sepi dan hanya sesekali ada kendaraan lain yang lewat. Aku menikmati pemandangan hijau di kanan kiriku. Aku melihat sawah-sawah, ladang-ladang, dan rumah-rumah penduduk yang sederhana. Aku merasa tenang dan damai.
Baca juga: Tiga Gunung Di Purwakarta Ini Dikenal Angker dan Bikin Merinding
Tapi, ketenangan itu tidak berlangsung lama. Hari sudah semakin sore, saat itu waktu sudah menunjukan tanda-tanda memasuki waktu magrib, awan kemerahan dan keadaan sudah makin mendekati malam. Ketika angkot itu memasuki sebuah jalan yang sempit dan berkelok-kelok, aku merasakan sesuatu yang aneh. Aku merinding dan bulu kudukku berdiri. Aku tidak tahu mengapa, tapi aku merasa ada sesuatu yang tidak beres di sana.