JENGGALA.ID – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyatakan sedang meneliti berbagai potensi obat anti malaria yang bersumber dari beragam biodiversitas yang dimiliki oleh Indonesia.
Periset Biologi Molekuler Eijkman BRIN, Josephine Siregar mengatakan kemunculan parasit malaria yang kebal obat membuat para ilmuwan harus menemukan obat-obatan baru untuk mengatasi masalah tersebut.
“Indonesia sangat kaya sumber biodiversitas. Untuk itulah kita bisa bersama-sama membuat penelitian dan penemuan obat baru,” ujarnya dalam sebuah seminar bertajuk ‘Biologi Struktural dan Model Penyakit’ yang dikutip di Jakarta, Rabu (18/10/2023).
Josephine menuturkan BRIN kini memiliki koleksi parasit plasmodium atovaquone dan plasmodium pyrimethamine.
Beberapa penelitian parasit malaria yang resisten terhadap sulfadoxine, artemisinin, piperaquine, dan obat-obat malaria lainnya juga dilakukan oleh lembaga riset pelat merah tersebut.