Untuk mengatasi masalah ini, pengerahan helikopter water bombing dari satu daerah ke daerah lain dilakukan sesuai dengan tingkat keparahan karhutla.
Selain itu, Suharyanto menjelaskan bahwa BNPB bersama kementerian/lembaga lain juga melakukan teknologi modifikasi cuaca (TMC) untuk menurunkan hujan. Namun, pada akhir September saat ini, mendatangkan hujan cukup sulit karena awan tidak terbentuk dengan baik.
“Kami terus bekerja untuk mengatasi karhutla ini agar tidak seperti kasus di tahun 2015 dan 2019,” tambahnya.
Belakangan ini, karhutla terjadi di beberapa wilayah Indonesia akibat fenomena El Nino. Salah satunya adalah lereng Gunung Ijen, yang telah dilanda karhutla sejak Selasa (12/9), menghanguskan sekitar 20 hektar lahan. Di samping itu, Blok Savana Lembah Watangan atau Bukit Teletubbies di Gunung Bromo juga mengalami kebakaran yang diduga berasal dari ulah pengunjung yang menyalakan flare saat sesi foto prewedding pada Rabu (6/9).