“Melalui pembelian REC dari ICDX, UBPP Logam Mulia ANTAM kini mampu mencapai bauran energi terbarukan hingga sekitar 94%. Ini mencerminkan komitmen kami untuk menjadi pelaku industri yang bertanggung jawab, mendukung target dekarbonisasi nasional, sekaligus membangun keunggulan kompetitif berbasis keberlanjutan,” ujar Hartono.
Ia menegaskan bahwa ANTAM memandang transisi energi bukan semata tuntutan regulasi, melainkan peluang untuk mendorong efisiensi, inovasi, dan nilai tambah bagi industri pertambangan nasional.
“Sebagai satu-satunya produsen logam mulia yang memiliki pabrik terakreditasi LBMA yang menjadi kebanggaan Indonesia, kami percaya bahwa keberlanjutan adalah fondasi dari daya saing global. ANTAM akan terus memperkuat praktik good mining, efisiensi energi, serta transformasi hijau di seluruh rantai pasok kami,” lanjut Hartono.