Anies menggarisbawahi bahwa mereka ingin melihat lembaga antikorupsi menjadi kuat kembali dan ingin sistem penegakan hukum yang berlaku adil bagi semua, tanpa memandang latar belakang atau pihak tertentu. Pernyataan serupa juga telah disampaikan oleh Anies dalam acara di Universitas Gadjah Mada beberapa waktu lalu.
Sebelumnya, Anies hanya tersenyum ketika ditanya mengenai kasus Syahrul. Ia tersenyum lebar dan segera meninggalkan tempat setelah menjadi pembicara dalam acara BRIN di Jakarta Selatan, pada Kamis (5/10) lalu.
Kasus yang menimpa Syahrul adalah kasus korupsi di Kementerian Pertanian, di mana KPK telah menetapkannya sebagai tersangka. Syahrul sempat menghilang setelah kunjungan kerja di Eropa dan kemudian memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Menteri Pertanian agar dapat fokus menghadapi proses hukum. Dalam proses penyelidikan, KPK telah melakukan penggeledahan di beberapa tempat, termasuk rumah dinas Syahrul dan Kantor Kementan di Jakarta. KPK juga mengamankan sejumlah barang bukti yang diduga terkait dengan perkara tersebut, termasuk uang sebesar Rp30 miliar dan dokumen yang berisi aliran uang.