“Kami tidak pernah meminta data pribadi anggota melalui media sosial, SMS, email, atau bentuk komunikasi digital lainnya. Jika ada yang mengatasnamakan CUMK dan meminta informasi semacam itu, itu jelas penipuan,” tegas Elieser kepada media ini, Kamis (3/7/2025).
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa beberapa anggota sudah melaporkan adanya upaya penipuan dengan modus yang beragam.
Tidak hanya melalui pesan teks, tetapi juga lewat telepon palsu, email yang menyerupai tampilan resmi, bahkan situs web tiruan yang dibuat semirip mungkin dengan halaman CUMK.
Menurut Elieser, anggota harus lebih teliti dan berhati-hati ketika menerima pesan atau panggilan yang tidak biasa, apalagi jika menyangkut permintaan data pribadi seperti nomor keanggotaan, Pasword, PIN, hingga informasi rekening.