JENGGALA.ID – Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan melemah signifikannya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terutama disebabkan oleh meningkatnya imbal hasil obligasi Pemerintah Amerika Serikat (AS) bertenor 10 tahun yang hampir menyentuh level 5 persen.
IHSG Senin pada sesi II dibuka melemah 84,55 poin atau 1,23 persen ke posisi 6.764,62. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 10,71 poin atau 1,18 persen ke posisi 910,17.
“Koreksi dari IHSG sejalan dengan pergerakan indeks global yang cenderung terkoreksi, dimana kita ketahui bersama akan yield US Treasury Note 10 Year berada di angka 4,9 persen,” kata pria yang akrab disapa Didit tersebut, di Jakarta, Senin (23/10/2023).
Untuk pertama kalinya sejak tahun 2007, imbal hasil obligasi Pemerintah AS bertenor 10 tahun mendekati level 5 persen, sehingga mengubah perhitungan pelaku pasar yang sudah terbiasa dengan suku bunga ramah ekuitas.