Sejumlah 40 persen warga yang terdampak itu, lanjut dia, tersebar di wilayah Soreang, Banjaran, Majalaya, Baleendah, Bojongsoang sampai ke Rancaekek.
“Kurang lebih pelanggan kita ada 35.000 dan yang terdampak di sekitaran situ berkisar 10.000 pelanggan namun dengan kasus yang berbeda,” ujar Teddy.
Dengan rekayasa yang dilakukan seperti melakukan isolasi jaringan, optimalisasi SPAM, maintenance seluruh instalasi dan pengaliran air secara bergiliran, katanya, yang betul-betul terdampak tidak teraliri air adalah sekitar 3.000 pelanggan, karena kontur daerah pelayanan yang lebih tinggi dibandingkan jaringan air yang ada.
“Jadi yang memang betul-betul merasakan dampak sekitar 3.000 pelanggan di sebagian wilayah Soreang, Banjaran, Baleendah, Bojongsoang dan juga di Pamengpeuk. Sebagai solusi kami menyediakan pengiriman tangki air gratis baik dengan mobil ataupun dengan kendaraan roda tiga tentu harus ada yang mengkoordinir baik RT RW ataupun pelanggan sendiri,” ucapnya.