“Tentu kita tidak akan memaksakan diri, enggak mungkin dalam satu koalisi ada dua capres berarti bisa maju dua-duanya,” ujar Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman.
Direktur Eksekutif Pusat Kajian Politik FISIP UI Aditya Perdana menilai Prabowo dan Ganjar belum mengumumkan cawapres karena ada kebuntuan di koalisi masing-masing.
Dia berkata ada keinginan di kalangan elite politik untuk menyederhanakan pilpres menjadi satu putaran. Namun, tidak ada sosok cawapres yang bisa membuat capres langsung mendapat 50 persen plus satu suara di putaran pertama.
“Deadlock koalisi karena setiap calon wakil presiden yang di tiga poros ini enggak ada yang langsung menggerek, menaikkan, elektabilitas secara signifikan,” kata Aditya dikutip dari CNNIndonesia.com, Kamis (28/9/2023).