JENGGALA.ID – Grup peralatan telekomunikasi Nokia asal Finlandia telah mengumumkan pemutusan hubungan kerja terhadap 14 ribu karyawannya pada Kamis (19/10). Langkah ini diambil dalam upaya untuk mengurangi biaya setelah penjualan perangkat 5G mengalami penurunan sebesar 20 persen pada kuartal III 2023 akibat melemahnya pasar.
Nokia, bersama dengan pesaingnya, Ericsson, menghadapi tantangan karena permintaan peralatan 5G melambat, terutama di negara seperti Amerika Serikat (AS). Keduanya mencoba mengatasi hal ini dengan meningkatkan penjualan ke India, meskipun dengan margin keuntungan yang lebih rendah.
Nokia memiliki target penghematan hingga 1,2 miliar euro pada tahun 2026. Sebagai hasil dari program ini, jumlah karyawan akan berkurang dari 86 ribu saat ini menjadi sekitar 72 ribu-77 ribu orang.